bisnis Alasan Bisnis UMKM Anda Sulit Maju

Hai teman.

Pada artikel kali ini kita akan membahas sesuatu yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari yaitu Usaha Kecil Menengah atau yang lebih kita kenal dengan sebutan UMKM. Siapa di antara teman-teman yang memiliki usaha kecil menengah misalnya toko kecil seperti warung, industri rumah tangga, berjualan online atau juga memiliki usaha jasa? Kalian semua adalah pahlawan ekonomi Indonesia yang patut diacungi jempol!

Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, usaha kecil menengah ini telah menyumbang 61% dari PDB kita di tahun 2020. Menakjubkan bukan teman-teman? Tidak hanya itu, pada tahun 2020 UMKM juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 117 juta orang atau sekitar 97% dari total tenaga kerja di Indonesia. Ya, UMKM bisa dikatakan sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia yang terbukti telah menyelamatkan kita dari berbagai krisis keuangan seperti tahun 1998 dan juga krisis tahun 2008 dimana banyak perusahaan besar mengalami kelesuan bahkan bangkrut. UMKM mampu menyerap tenaga kerja dan pada akhirnya mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun, meski UMKM memiliki peran yang luar biasa dalam perekonomian kita, sayangnya membangun usaha kecil tersebut tidaklah mudah, apalagi di tahun-tahun pertama. Tidak sedikit pelaku usaha UMKM yang harus gulung tikar karena berbagai faktor, dan salah satu faktor utama yang membuat banyak pelaku UMKM gagal sekaligus yang juga paling banyak diabaikan oleh para pelaku usaha adalah pengelolaan keuangan yang tidak rapi. dan tidak direncanakan. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, lembaga pemantau UMKM di Amerika juga mencatat bahwa 82% penyebab kegagalan UMKM adalah masalah pengelolaan keuangan. Nah sobat, pada artikel kali ini kita akan membahas 4 kesalahan yang dilakukan UMKM terkait keuangan. Yuk, kita bahas satu per satu.

bisnis Kesalahan yang Sering Dilakukan Pelaku Usaha UMKM

1. Tidak Disiplin Mencatat Alur Transaksi

Ini adalah kesalahan paling umum yang dilakukan oleh pengusaha UMKM. Mencatat pemasukan atau pengeluaran bisnis mungkin terlihat ribet dan malas dilakukan, pada akhirnya banyak yang membuat catatan asal-asalan dan tidak rapi. Bahkan yang terburuk adalah kita hanya ingat. Tentunya kebiasaan buruk ini bisa berakibat fatal jika dibiarkan berlarut-larut. Mengapa pelaku usaha harus disiplin dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran? Hal ini dilakukan agar kita mengetahui posisi keuangan seperti :

· Total penjualan per bulan

· Sisa Piutang

· Sisa stok barang

Dengan mengetahui kondisi keuangan, kita memiliki penilaian bisnis yang lebih baik.

2. Jangan memisahkan kekayaan pribadi dari aset bisnis

Seringkali pelaku usaha membayar cicilan atau kebutuhan pribadi dengan menggunakan uang usaha. Padahal ini tidak ada hubungannya dengan kegiatan bisnis, misalnya membeli makan sehari-hari atau membayar uang sekolah anak menggunakan uang di kasir. Kebiasaan ini membuat pencatatan keuangan menjadi ambigu dan membingungkan. Hal ini mungkin terlihat sepele, namun kebiasaan mencampurkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha bisa membuat pelaku usaha tidak mengetahui berapa besar pengeluaran usaha yang dimilikinya karena sudah tercampur dengan pengeluaran pribadi dan keluarga. Tidak jarang hal ini menjadi sumber masalah yang menyebabkan UMKM tidak mampu membayar biaya operasional dan hutang usahanya, padahal omzet usahanya cukup besar dan banyak pembeli yang akhirnya membelanjakannya untuk membiayai kebutuhan pribadinya.

3. Jangan Pernah Cek Data Keuangan

Dalam berbisnis, baik dalam skala besar maupun kecil, kita tetap perlu memperhatikan data keuangan seperti penjualan bulanan sebagai acuan, misalnya jenis barang apa yang dijual, bagaimana persediaan atau stok barangnya. sesuai dengan aliran. Jangan sampai stok habis tapi tidak seimbang dengan penghasilan.

4. Masih Mencatat Keuangan Secara Manual

Memanfaatkan teknologi sepertinya menjadi hal yang sepertinya perlu dilakukan. Sekarang sangat mudah menemukan aplikasi khusus pencatatan keuangan UMKM. Memang sebagian besar dari kita masih belum mengerti cara mengoperasikan aplikasi tersebut, namun sangat disarankan untuk kita mempelajarinya. Tidak sulit sob, kalian bisa menggunakan Youtube untuk mendapatkan tutorial secara gratis.

bisnis. Mudah merasa puas dengan usaha yang berjalan

Tidak sedikit pelaku usaha UMKM yang merasa puas dengan usahanya karena produknya dinilai sudah memiliki pelanggan. Padahal, yang sebenarnya tidak disadari adalah adanya peluang untuk menambah pelanggan baru dan memperluas jangkauan pasar. Bisnis yang baik adalah bisnis yang terus berkembang. Jika kendala yang sering dikeluhkan para pelaku UMKM adalah masalah permodalan, sepertinya bukan lagi masalah besar. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan layanan Pegadaian seperti Gadai emas, Gadai Kendaraan atau Gadai Elektronik. Ada pula layanan KUR Syariah Pegadaian yang khusus disiapkan bagi pelaku usaha UMKM. Syarat dan ketentuannya juga cukup mudah. Sahabat bisa mengunjungi website KUR Pegadaian Syariah untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Semoga sharing dari kami dapat bermanfaat bagi para pelaku UMKM dan dapat meningkatkan keberhasilan usaha kecil, mikro, dan menengah di Indonesia. Ayo ajukan KPR ke Pegadaian dan KUR Syariah di Pegadaian dan tingkatkan bisnis Anda!